Selasa, 19 Desember 2017

Contoh Laporan Observasi Mata Kuliah Manajemen Sekolah: Sarana dan Prasarana Tahun 2017




Hasil gambar untuk logo unnes


Laporan Observasi Manajemen Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Sekolah
Dosen Pengampu : Basuki Sulistio, S.Pd,M.Pd


Oleh :
                                    Nama               : Ery Iriyanto
                                    Nim                 : 2601416078
                                    Jurusan            : Pend. Bahasa dan Sastra Jawa







UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017





KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil observasi Manajemen Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan.            Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Sekolah”. Penyusunan  laporan ini tidak dapat berjalan tanpa ada bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Basuki Sulistio, S.Pd.M.Pd selaku Dosen Pengampu
2.      Kepala dan Guru SMA Negeri 1 Batangan
3.      Semua pihak yang telah membantu
            Laporan obsevasi ini masih jauh dari sempurna baik isi maupaun penyusunannya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.


                                                                                               

                                                                                    Penulis
                                                                 








DAFTAR ISI


                                                                                                                    
HALAMAN JUDUL………………………………………………………       i            
KATA PENGANTAR……………………………………………………..       ii  
DAFTAR  ISI………………………………………………………………     iii   
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……….…………………………………….......       1            
B.     Rumusan Masalah………………………………………………     2
C.     Tujuan Observasi.………………………………………………      2
D.    Manfaat Observasi……………………………………………..       2
BAB II KAJIAN TEORITIS 
            A.    Pengertian Sarana dan Prasarana………………………………       3 
                  B. Jenis Sarana dan Prasarana……………………………………..        4
c                            C. Administasi Sarana dan Prasarana……………………………….      5   
BAB IV    HASIL OBSERVASI
A.    Profil Sekolah…..……………………………………………...       8   
B.     Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana..…………...………….     8

BAB V   KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan………………………………………………………   10 
B.     Saran……………………………………………………………..   10
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                        Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan dan pemanfaatan secara optimal. Seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan istilah KTSP dimana penerapan desentralisasi pengambilan keputusan, memberikan hak otonomi penuh terhadap setiap tingkat satuan pendidikan.
                        Untuk mengoptimalkan penyedian, pendayagunaan, perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan, sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang undangan pendidikan nasional yang berlaku.
                             Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutus ekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak dioptimalkan dan dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan pemahaman dan pengaplikasian manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan berbasis sekolah. Bagi pengambil kebijakan di sekolah pemahaman tentang sarana dan prasarana akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal guna mencapai tujuan pendidikan.
                 Barnawi & M. Arifin (2012:47), menjelaskan pengertian sarana pendidikan adalah semua perangkat, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendiidkan di sekolah. Berkaitan dengan ini, pengertian prasarana pendidikan addalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelasaaan proses pembelajaran di sekolah. Penekanan pada pengertian tersebut adalah pada sifatnya, saran bersifat langsung dan prasarana bersifat tidak langsung dalam menunjang proses pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan perlu manajemen yang baik untuk menunjang kegiatan mengajar.
                 Manajemen sarana dan prasarana menurut A.L. Hartani (2011:136) adalah suatu aktivitas menyeluruh yang dimulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan berbagai macam property pendidikan yang dimiliki oleh suatu intiusi pendidikan. Sarana pendidikan adalah fasilitas-fasilitas yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai. Sedangkan prasarana pendidikan merupakan segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan menjadi penting karena mutu pendidikan dapat ditingkatkan melalui pengadaan sarana dan prasarana. Pemerintah melalui menteri pendidikan menerbitkan peraturan pemerintah No. 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana berdasarkan PP No.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
B.     Rumusan Masalah
·         Bagaimana Perencanaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Batangan
·         Bagaimana Pengadaan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan
·         Bagaimana Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan
·         Bagaimana Iventarisasi Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan

C.     Tujuan Observasi
            Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan Observasi ini adalah
·         Mendiskripsikan Perencanaan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan
·         Mendiskripsikan Pengadaan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan
·         Mendiskripsikan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan
·         Mendiskripsikan Iventarisasi Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan

BAB II
KAJIAN TEORITIS

A.    Pengertian dan Jenis Sarana dan Prasarana
      Manajemen berasal dari kata To Manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu. G.R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah satu proses yang khas yang terdiri dari tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan Ada kaitan yang erat antara organisasi, administrasi dan manajemen. Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan suatu kesatuan, hanya saja kegiatannya yang dapat dibedakan sesuai dengan perbedaan kedua wawasan. Administrasi lebih sempit dari manajemen, dalam administrasi tercakup dalam manajemen. Secara spesifik administrasi merupakan satu bidang dari manajemen sebab manajemen terdiri dari enam bidang, yakni production, marketing, financial, personal, human relation dan administrative management.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alatdan media pengajaran. Adapun yang di maksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, jalan menuju sekolah tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar seperti taman sekolah untuk pengajaran biologis, halaman sekolah sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.
Sarana prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar secara tidak langsung menunjang proses pendidikan disekolah. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, bangunan sekolah, lapangan, ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Salah satu bidang garapan manajemen pendidikan yaitu manajemen fasilitas pendidikan. Pengelolaan fasilitas pendidikan sudah seharusnya dilakukan oleh sekolah. Pengelolaan fasilitas juga merupakan kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan bagi terselanggaranya proses pendidikan disekolah. Manajemen fasilitas dibutuhkan untuk membantu proses belajar mengajarfasilitas pendidikan adalah semua barang bergerak dan tidak bergerak yang dibutuhkan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan yang mengatur dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektigf dalam ragka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

a)      Jenis sarana dan prasarana
  Fasilitas atau benda-benda pendidikan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.      Ditinjau dari fungsinya terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM),
·         Berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat menentukan). Contoh : tanah, halaman, pagar, tanaman, gedung/bangunan
·          Berfungsi langsung (kehadirannya sangat menentukan) terhadap PBM, seperti alat pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.
2.      Ditinjau dari jenisnya
·         Fasilitas fisik atau fasilitas material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer, perabot, alat peraga, model, media, dan sebagainya
·          Fasilitas nonfisik yakni sesuatu yang bukan benda mati, atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia, jasa, uang.
3.      Ditinjau dari sifat barangnya
·      Barang bergerak atau barang berpindah/dipindahkan dikelompokkan menjadi barang habis-pakai dan barang tak habis pakai.
·      Barang habis-pakai ialah barang yang susut volumenya pada waktu dipergunakan, dan dalam jangka waktu tertentu barang tersebut dapat susut terus sampai habis atau tidak berfungsi lagi, seperti kapur tukis, tinta, kertas, spidol, penghapus, sapu dan sebagainya. (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/MK/V/1971 tanggal 13 April 1971).
·      Barang tak-habis-pakai ialah barang-barang yang dapat dipakai berulang kali serta tidak susut volumenya ketika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tetapi tetap memerlukan perawatan agar selalu siap-pakai untuk pelaksanaan tugas, seperti mesin tulis, komputer, mesin stensil, kendaraan, perabot, media pendidikan dan sebagainya.
·      Barang tidak bergerak ialah barang yang tidak berpindah-pindah letaknya atau tidak bisa dipidahkan, seperti tanah, bangunan/gedung, sumur, menara air, dan sebagainya.
Sedangkan jenis-jenis prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
·         Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium.
·         Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Beberapa contoh tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut di antaranya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan
b)     Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
            Administrasi sarana dan prasarana merupakan keseluruhan pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana. Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan agar fasilitas berfungsi maksimal dalam pembelajaran. Kegiatannya meliputi:
1. Perencanaan
                        Merupakan kegiatan penyusunan daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah,
2. Pengadaan sarana dan prasarana
                        Merupakan kegiatan menghadirkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.
3. Penyimpanan
                        Merupakan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan persediaan sarana dan prasarana di gudang.
4. Inventarisasi
                        Inventarisasi merupakan kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang yang menjadi milik sekolah bersangkutan.
5. Pemeliharaan
                        Pemeliharaan merupakan kegiatan pencegahan kerusakan suatu barang.
6. Penghapusan
                        Penghapusan ialah kegiatan meniadakan barang-barang milik Negara/daerah dari daftar inventaris karena barang tersebut dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi lagi atau pemeliharaannya sudah terlalu mahal.
 7. Pengawasan
                        Pengawasan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pengamatan, pemerikasaan dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana sekolah.
           
Jadi, dalam manajemen sarana dan prasarana, sekolah bertugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi kebutuhan dan penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan secara optimal pada kegiatan belajar-mengajar.

                 

























BAB III
PEMBAHASAN
A.    Profil dan Identitas SMA Negeri 1 Batangan
                        SMA Negeri  1 Batangan adalah Sekolah Menengah Atas yang berada di Jl. Raya Juwana-Rembang, Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Seperti sekolah pada umumnya SMA Negeri 1 Batangan merupakan sekolah yang memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. SMA Negeri 1 Batangan ditempuh selama 3 tahun pembelajaran. Mulai dari kelas X sampai dengan XII.  SMA  Negeri 1 Batangan dikepalai oleh Sri Indarni. SMA Negeri 1 Batangan merupakan sekolah yang  berakreditasi A. Sekolah ini menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun 2015. Sekolah berdiri sejak tahun 2005 dengan No SK pendirian 422/798/2005.berdiri diatas tanah dengan luas 19.995 M2
B.     Deskripsi Manajemen Sarana Prasarana SMA Negeri 1 Batangan
1. Data PTK dan PD
No
Uraian
Guru
Tendik
PTK
PD
1
Laki – Laki
22
8
30
303
2
Perempuan
35
6
41
486
TOTAL
57
14
71
789

2. Data Sarpras
No
Uraian
Jumlah
1
Ruang Kelas
24
2
Ruang Lab
5
3
Ruang Perpus
1
TOTAL
30






3. Data Rombongan Belajar
No
Uraian
Detail
Jumlah
Total
1
Kelas 10
L
103
288
P
185
2
Kelas 11
L
121
287
P
166
3
Kelas 12
L
79
214
P
135

Prasarana Lainnya


Kondisi
Ruang
Jumlah

Milik
Bukan Milik


Total
25
0
25
Baik
23

23
Rusak Ringan
2

2
Rusak Sedang
0

0
Rusak Berat
0
0
0











BAB IV
PENUTUP
            A.     Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
   1. Manajemen sarana dan prasarana adalah segenap proses penataan yang bersangkutan dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secar efektif.
                        2. Tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.
                        3. Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yaitu: Prinsip pencapaian tujuan, Prinsip efisiensi, Prinsip Administratif, Prinsip kejelasan tanggung jawab, Prinsip Kekohesifan.
                        4. Ruang lingkup Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dilihat dari segi      prasarana dibedakan menjadi dua yakni bangunan dan prasarana umum.
                        5. Dalam pelaksanaan proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan itu meliputi: pengadaan, pendistribusian, pemakaian dan pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan.
B.      Saran
            1. Hendaknya kepala sekolah sebagai administrator harus mengetahui langsung sarana prasarana apa saja yang ada disekolahan dan bagaimana keadaannya.
                        2. Melakukan sisi pencatatan yang tepat sehingga mudah diketahui dan di kerjakan.
                        3. Administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran harus senantiasa di tinjau dari segi pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan program pengajaran
                        Kondisi-kondisi di atas akan terpenuhi jika administrator mengikutsertakan semua guru dalam perencanaan seleksi, distribusi dan penggunaan serta pengawasan peralatan dan perlengkapan pengajaran.

























Lampiran





























Contoh Laporan Observasi Mata Kuliah Manajemen Sekolah: Sarana dan Prasarana Tahun 2017

Laporan Observasi Manajemen Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Batangan Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Sekol...